Rabu, 02 Oktober 2013

Menapak Tilas Memori Kehidupan

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM..

Alhamdulillaah pekan ini bisa ikut menghadiri teman-teman yang menuju ketahapan pengambilan gelar dibelakang nama mereka alias "sidang skripsi" (semoga bisa segera nyelesein dan nyusul ;)



Hidup ini lebih banyak di tuntut kewajiban dibandingkan dengan menuntut hak. Jikalau saja setiap kali merasa tidak tenang, merasa susah, merasa berat itu disebabkan oleh kewajiban-kewajiban kita banyak yang tertunda sehingga hal yang menjadi hak-hak kita tidak dapat dinikmati dan hidup terasa berat juga hampa.



Akhir-akhir ini menjadi banyak memutar memori, entah tentang masa kecil, entah masa sekolah, entah tentang keluarga. Dan yang pasti HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN.

Gak terasa usiaku sudah tak muda lagi (yah, walaupun masih ada yang nyangka kalo saya anak eSeMPe). Udah bukan masanya lagi untuk selalu disuapi di dipikirin sama orang tua apalgi orang lain. Kini sudah waktunya menjadi pemikir dimasa yang akan datang.

Mengutip kalimat seorang ukhty "sesulit apapun yang kita hadapi hari ini, esok akan tetap ditemui dan kita akan tetap melangkahinya". Juga teringat karakter seorang anak kecil di film Jepang "ketika kau merasakan kesulitan, untuk membuatnya menyenangkan tuliskanlah apa yang kau sukai. Agar fikiranmu didominasi oleh hal-hal positif" (Mother)

Begitulah beberapa penggalan kalimat yang seharusnya menjadi pemantik semangat kita daalam menjalani hidup. karena sesungguhnya manusia memiliki ujiannya sendiri-sendiri. Mungkin bagiku ujian itu besar tapi sesungguhnya bagi mereka itu kecil. Begitu pula dengan ujian yang menurutku itu kecil tapi menurut mereka itu adalah besar.

Ooh Rabb, betapa hinanya hamba ini. Bahwa sesungguhnya Engkau tidak akan memberikan ujian yang melebihi kapasitas hamba-Nya.
Teruslah menjadi mentari disiang hari dan bulan dimalam hari yang selalu menyinari alam raya.
Semangat berfastabiqul khoirot :)