Rabu, 20 November 2013

7

Sabtu, 15 juni 2013  
Malam ini, kuputar kembali memori lamaku. Tiba-tiba sahabat karibku sejak SMA menelpon. Itulah kebiasaan kami jika tak ada kerjaan (lebih tepatnya jika waktu kami senggang) kami selalu telpon konferens.
Rasa senang, bahagia, haru selalu menyelimutiku.. padahal kita sudah berada ditempat kita masing-masing dan posisi kita masing-masing. Alangkah indahnya masa itu. Rasa-rasanya baru kemarin kita bertemu, di tahun ajaran baru ketika SMA. Dimana masa itu merupakan masa kita mencari dan menemukan jati diri kita masing-masing.
Pada saat itu kita masih dalam kondisi unyu-unyu.. hahhaihh, yah unyuuuu sekali.. jika melihat memori kita ketika awal bertemu, ketika beberapa pekan sembari menunggu pengumuman kelulusan yang disekolah kita sudah tak ada kerjaan selalu kita sempatkan untuk ke sekolah sekedar bertemu saja.  Berfoto ria, makan bakso bersama, bermain bersama, de-el-el.
Andaikan masa itu bisa kita ulang kembali kawan, hanya bisa memutar rol film yang sudah kita buat saja untuk menikmati masa itu.

6

Kamis, 29 november 2012
Pukul 16.22 di kamar ku qurrata ayun
Dear my life..
Sore ini aku ditemani murotal, hujan, petir yang menyambar serta angin yang melambai-lambai.
Yah, layaknya petir yang mengagetkanku setiap kali ia menyapa. Rasa-rasanya kali ini setiap aku terbangun dari lamunanku, aku selalu dikagetkan dengan... “ohh, inilah hidup”. Ya, inilah hidup... yang terus akan kau jalani hingga tiba masanya nanti ku pergi meninggalkannya jauh dari kehidupanku di dunia ini.
Sengaja aku belum pulang ke pondokkan dimana aku KKN. Tidak hanya satu hal yang menjadi alasanku, tapi beberapa hal, mungkin banyak hal. Salah satu, salah dua, salah semuanya itu adalah: aku harus mengerjakan date line tugasku yang terus beriringan datang silih berganti yang entah sampai kapan akan berakhir (yaa, sampai aku selesai mengerjakannya), menenangkan diri dari segala penat yang kurasakan dari setiap keramaian yang kurasakan.
Aku rindu sebuah ketenangan di dalam keramaian,.. aku rindu keramaian di dalam kesunyi-senyapanku. Aku masih terus mencari dan bertanya-tanya siapakah yang bersukarela untuk menjadi sahabat sejatiku, yang terus dan selalu membimbingku jika aku dalam keadaan futur. Tapi, aku akan terus menunggu hingga entah kapan aku akan menemukannya. Mungkin sampai akhirnya tiba masaku, pun aku akan terus menunggu.
Kawan, maafkan aku jika sikapku tak pernah bisa membuatmu nyaman selama berada di dekatku, jika selama kau dekat denganku kau hanya merasakan kesusahan saja yang diakibatkan olehku.
Ayah, maafkan anakmu ini, yang terus-terusan selalu merepotkanmu, yang terus menerus meminta untuk dipenuhi segala kebutuhanku yang mungkin engkau sebenarnya tak sanggup untuk memenuhinya, namun kau terus berusaha untuk memenuhinya demi membahagiakan anakmu ini, yang sebenarnya anakmu ini tak tahu apakah akan dapat memenuhi permintaanmu, atau bahkan menyenangkan hatimu sekedar untuk berbakti padamu dimasa tuamu kini.

Ibu, maafkan aku jika selama aku hidup kau terus berderai air mata karena kau terus harus bersabar dalam menyikapi kenakalanku yang sebenarnya kau pun telah capek untuk mengawasiku yang sehinga kau harus membagi waktu mu untuk mengurusku, mengurus pekerjaan rumah tanggamu, tapi engkau tak pernah mengeluh sedikit pun, yang kau pikirkan hanyalah kebahagiaanku semata.

5

Selasa, 27 november 2012
Pukul 15.18 di ruang sidang 3 fakultas hukum UGM
Dear my life,
Rasanya, semakin lama ku memendam rasa dan perasaan ini semakin tak karuan apa yang ku fikirkan dan apa yang kulakukan dalam hidup. Apakah memang hidupku masih tak tentu arah? Padahal tujuan hidupku jelas hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Tapi, entah mengapa aku masih merasa hampa, terasing, tak tentu arah. Padahal, sering kali kumelihat/membaca artikel kamu tak sendiri, islam memang lahir dari keterasingan dan akan kembali menjadi terasing.
Rasanya aku semakin terpuruk dengan keadaan ini. Aku semakin tak tentu arah. Orang lain bisa melakukan apa-apa yang ingin mereka lakukan. Tetapi, mengapa aku tak bisa??
Apa yang salah dengan diriku? Semakin lama, beban ini ku simpan semakin berat rasa yang ada dalam fikirku. Semakin pusing rasanya otakku. Semakin mendidih pula otakku, yaa Allah apakah aku tak pantas untuk hidup?

Rasanya seperti tak ada ruang untukku di dunia ini. Hidupku bagaikan api di dalam sekam. Hidup segan mati tak mau, bukannya aku tak mau mati, melainkan aku belum siap untuk mati. Karena masih sangat banyak dosa yang aku pikul dan belum aku tebus.

4

Kali ini akan ku ceritakan kisah hidupku.
Setelah lama-semakin lama aku hidup, ku penuhi hidup ini dengan sedikit perenungan-perenungan yang mungkin takkan pernah berujung sampai kapan pun.
Aku memang sudah bisa di katakan dewasa, dengan usiaku yang sudah menginjak 21 tahun. Tapi, aku pun masih belum menemukan jati diriku sendiri. Aku yang selama ini selalu melihat dan memperhatikan sikap dan perilaku orang lain yang kemudian sedikit banyak aku aplikasikan sebenarnya dalam kehidupanku. Mungkin ini metode yang salah. Namun, entah bagaimana aku harus memulai hidup jika aku tak mencontoh sikap dan perilaku mereka.
Ya, aku masih selalu mengingat pertanyaanku yang ku ajukan dulu sewaktu aku masih kecil (yang sebentar lagi menginjak remaja) kepada ibuku:
Aku: “bu, mengapa hidup kita seperti ini. Dulu ketika aku mau ini, itu bisa dilakukan. Tapi sekarang...”
Ibu : “ya, namanya juga hidup nak, kadang di atas kadang di bawah. Syukuri aja apa yang ada ya”
Aku hanya bisa menghela nafas. Ya, memang benar hidup itu bak roda yang berputar. Terkadang ada di atas, terkadang pula ada di bawah. Perubahan diatas atau di bawah itu tergantung diri kita juga, apakah roda itu kita ayuh dengan cepat atau kah perlahan? Jika kita menginginkan roda di bawah segera menjadi di atas, maka kita harus berusaha dengan kuat untuk mengayuh roda itu untuk kemudian menjadi di atas. Tetapi, jika kita bersantai perlahan mengayuh roda itu, mana mungkin roda itu akan segera sampai di atas.
Man jadda wajada (siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil) ..^_^..



(un-date)

3

Jum’at, 23 november 2012
Pukul 12.08 tepat di balkon qurata ‘ayun
Dear, my life..
            Rasanya memang semakin hari semakin letih, bosan, monoton.. Entah ini hanya perasaan saja. Ato bahkan hanya diriku saja yang merasakannya.
Heran sungguh heran, di jaman seperti ini (di dunia ini). Aku hanya memperhatikan kebiasaan, perilaku dari orang-orang sekitarku. Aku merasa, ini memang aku yang aneh ato memang orang-orang yang ada disekitarku yang aneh. Kebanyakan dari orang-orang senang sekali mengadu domba (entahlah kata apa yang lebih pantas aku sandangkan kepada mereka) yang jelas, mereka hanya bisa mengatakan keburukan orang lain, bicara kesana kesini. Tanpa memandang diri mereka sendiri, padahal mereka pun tak sempurna, juga mungkin mereka berkata seperti itu karena mereka itu cukup populer dan memiliki segudang keahlian di bandingkan dengan orang lain.

Rasanya sudah cukup memang, aku terus bergumam dalam hati ku. Aku pun tak tahu harus mulai darimana untuk memulai mengatasi itu. Aku sudah memulainya dari diriku sendiri. Karena aku tidak suka memperbanyak bicara tanpa mencontohkan apa yang seharusnya kita lakukan. Berat memang rasanya, hidup di jaman seperti ini. Menyatu terbawa-bawa, menyendiri kesepian karena kita adalah makhluk sosial bukannya hanya sebagai makhluk individual.

2

Aku terlahir di lingkungan yang biasa-biasa saja. Tak ada anak yang sebaya denganku ketika aku dilahirkan. Sebenarnya ada, namun entah aku yang sekolahnya terlalu cepat ataukah mereka yang sekolahnya lambat. Sehingga di jamanku aku hanya hidup seorang diri. Tanpa kawan sebaya. Bermain hanya dengan anak-anak yang usianya jauh dibawahku atau bahkan dengan yang usianya jauh diatasku. Aku terlahir sebagai perempuan. Namun, kebiasaan bermainku dengan laki-laki (entah karena ayahku terobsesi anaknya adalah laki-laki atau apalah namanya). Aku diperlakukan sebagaimana anak laki-laki lazimnya, pakaianku serba anak laki-laki, sepatu/ sandal, alat tulis, tas, buku, dan lain sebagainya serba milik anak laki-laki. Namun, aku pun tak kehilangan sisi feminimku. Aku bisa memasak, aku bisa membantu ibuku, aku pun tidak malu.
Sejak kecil pun aku tak suka berpakaian ketat, bercelana pun tak pernah jeans. Hingga akhirnya ketika aku menginjakkan kakiku di bangku SMA, aku terjerumus pada lubang hidayah.
Aku tak pernah menyangka, aku yang dahulu bisa seperti aku saat ini. Dahulu waktu aku masih awal sekolah, aku melihat kakak kelasku yang berjilbab lebar aku bertanya-tanya dalam hatiku. Kenapa, kita berpakaian itu berbeda-beda?
Padahal kita semua sama, aku pun tidak menyangka akan dikenalkan dengan dunia yang begitu mengasyikkan untukku (masa remaja), dan begitu penuh perjuangan dan pengorbanan (masa dewasa hingga tua).
Menyakitkan, pahit, perih, sepi, sendiri, tak ada kawan yang bisa ku temui. Semuanya, tak seperti dulu. Tak seperti dulu ku pertama kali mengenalnya. Mereka begitu kejam padaku, mereka begitu sinis padaku, mereka begitu acuh padaku, mereka tak lagi memahamiku, mereka tak lagi menyukaiku, mereka semua bagaikan pohon beringin yang besar namun berhantu. Bak misteri yang sulit ku buka tabirnya.

Ternyata, ini semua akan menjadi indah tatkala ku resapi maksud dan maknanya. Aku berada dalam proses untuk acuh pada perkataan orang lain terhadapku, proses menuju pencarian jati diri, proses pengembangan potensi diri.


(un-date)

1


Seperti biasa, sama seperti dengan malam sebelum-sebelumnya.
Setiap malam, apabila malam menjelang semua tubuh yang lelah kembali pada peristirahatannya untuk menunaikan hak-hak tubuhnya. Ya,,  sebelum akhirnya ku putuskan untuk memejamkan  mata. Entah ini sudah menjadi kebiasaan ataukah ada rasa kegelisahan dan ketidaknyamanan dalam perjalanan hidup di siang hari.
Rasanya mulut ini tak cukup untuk berbicara, tinta dan kertas pun tak cukup jika ku tuliskan semua kisah dan perjalanan hidupku. Namun, ini menjadi bukti kecil goresan hidup.
Mungkin, jika ada yang bertanya orang yang paling bodoh itu siapa?
Aku akan menjawabnya “yaitu Aku.”
Jika ada yang bertanya “Siapa yang paling malas?”
“Itu juga adalah Aku.” Itu jawabku.


(un-date)

Jumat, 08 November 2013

Come Back

Ternyata aku pantas disebut manusia Gua. Bagaimana tidak, seharian didalam rumah (lebih tepat di dalam kamar) kecuali sholat dan hal mendesak lainnya baru move.
Bahkan untuk makan saja, aku lupa pun kalo ingat malas sekali hingga akhirnya acuh. Makanya, ketika ada kesempatan ke warung aku menyetok lumayan banyak makanan untuk mengganjal perutku ketika aku sedang dirumah dan berinkubasi.

Dan memang butuh waktu yang lama nan panjang untuk mengembalikan hal-hal yang seharusnya (biasanya) aku lakukan. Aku bisa berubah menjadi manusia yang tak pernah kenal siapapun di dunia ini, ketika masa-masa meditasi (uzlah) ku tiba.
Maafkan aku kawan, jika karena kebiasaanku yang buruk satu ini muncul aku banyak mendzolimi kalian. Tapi sungguh, terapat banyak pertentangan didalam fikiranku sehingga aku membutuhkan waktu yang lama nan panjang tersebut.

Dan masa pemulihan ke aktivitas biasanya hanya akan bisa berubah dengan sendirinya tanpa bisa ku paksakan. Dan sekaranglah waktunya yang benar-benar telah mengembalikanku pada aktivitasku semula. Jangan heran dan aneh, mengapa aku seperti ini. Karena honesty, aku pun tak tau mengapa ini terjadi. Terkadang aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan selama itu.

Doakan aku selalu kawan dalam setiap Robithoh tulusmu, agar tetap dan selalu berada dalam penjagaan-NYA. Karena sesungguhnya, aku hanyalah manusia hina dan lemah tanpa bantuan do'a kalian. Trimakasih lingkar pelangi, telah bersabar menghadapiku.

Senin, 04 November 2013

Ilmu Kehidupan (Ayah)

Sedari SD Ayahku sudah mengajarkanku bagaimana memanajemen keuangan. Ayahku memberi jatah per-1 minggu ketika SD. Kemudian SMP per-1 minggu juga. Hingga memasuki masa SMA ayah mulai memberi jatahku per-2 minggu hingga akhirnya per-1 bulan.
Ayah tak pernah mengatakan apapun tentang keuangan yang akan ku pegang.
Yang jelas, ayah mengajarkanku. Jika sudah diberi jatah, entah kurang atau cukup segitulah jatah yang ayah kasih kepadaku.
Aku tak pernah menuntut, bahkan mengeluh kekurangan. Walaupun aku pernah merasakan, hanya memiliki uang untuk berangkat dan tak tahu nanti bagaimana caraku untuk pulang.
Ayah juga tak pernah membiasakanku untuk dijemput jika aku pulang kemalaman. walaupun jarak perjalanan dari sekolah menuju rumah cukup jauh bahkan terkadang tempatku yang paling jauh dan susah kendaraan jika sore menjelang.
Bahkan suatu ketika aku harus mengerjakan tugas dirumah temanku dan sampai kemalaman. Aku disuruh mengabari kerumah agar menginap saja di rumah teman. Tapi ayahku berbeda. Jika aku akan menginap, aku harus ijin sebelum aku berangkat sekolah dan berbicara dimuka ayahku. Bagaimanapun caranya aku harus pulang. Bahkan sampai saat ini aku tak suka naik ojek, selain tukang ojek itu kebanyakan laki-laki juga mahal. karena uang jajanku takkan cukup untuk membayar ojek.
Ayah, banyak memberi insspirasi dalam hidupku. Ayah mengajarkanku bagaimana bekerja keras, bagaimana hidup mandiri, bagaimana berdikari.
Ayah tak pernah memberi nasihat secara lisan, namun ayah memberi nasihat dengan cara menyelami arti kehidupan yang ayah ajarkan padaku.
Hingga akhirnya aku masuk kesebuah perguruan tinggi, kala itu memang sudah menjadi rezeki dan takdirku, aku hanya mendaftar ke sebuah perguruan tinggi negeri, hanya mengambil satu jurusan dan satu jalur yang kulewati. sebelumnya ayah tak pernah bertanya aku mendaftar kemana, tetapi aku mencoba berikhtiar sendiri. dan akhirnya aku berbicara pada ayah, kalau aku diterima disebuah perguruan tinggi yang cukup ternama. Tentu ayah merasa bangga pada anaknya.
Ayah selalu berfikir dan berkata padaku, janganlah kamu memikirkan yang bukan menjadi tanggung jawabmu. tugasmu hanya belajar disini dan menyelesaikan pendidikanku. Tapi, aku tak mau. tetap saja bagaimanapun aku terpikirkan bagaimanapun caranya aku harus bisa membantu ayah dan meringankan biaya untuk ayah. Karena aku yakin pasti ayah sangat berat membiayaiku. Belum lagi ketiga adikku yang sudah SMA dan yang kedua di SD serta yang bontot masuk sekolah. Karena ini jaman modern, segalanya membutuhkan uang. Apalgi, semakin ahri biaya hidup semakin melonjak. Mungkin jamanku SD dengan uang Rp 300,- aku masih bisa jajan. Tapi, kini jaman adikku uang Rp 1.000,- hanya pas-pasan.
kini aku sudah berada dipenghujung usia studi S1-ku semoga segala yang ayah dan ibu inginkan juga aku inginkan dapat sejalan dengan yang Allaah inginkan. Berharap yang terbaik di awal 2014.

Rabu, 02 Oktober 2013

Menapak Tilas Memori Kehidupan

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM..

Alhamdulillaah pekan ini bisa ikut menghadiri teman-teman yang menuju ketahapan pengambilan gelar dibelakang nama mereka alias "sidang skripsi" (semoga bisa segera nyelesein dan nyusul ;)



Hidup ini lebih banyak di tuntut kewajiban dibandingkan dengan menuntut hak. Jikalau saja setiap kali merasa tidak tenang, merasa susah, merasa berat itu disebabkan oleh kewajiban-kewajiban kita banyak yang tertunda sehingga hal yang menjadi hak-hak kita tidak dapat dinikmati dan hidup terasa berat juga hampa.



Akhir-akhir ini menjadi banyak memutar memori, entah tentang masa kecil, entah masa sekolah, entah tentang keluarga. Dan yang pasti HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN.

Gak terasa usiaku sudah tak muda lagi (yah, walaupun masih ada yang nyangka kalo saya anak eSeMPe). Udah bukan masanya lagi untuk selalu disuapi di dipikirin sama orang tua apalgi orang lain. Kini sudah waktunya menjadi pemikir dimasa yang akan datang.

Mengutip kalimat seorang ukhty "sesulit apapun yang kita hadapi hari ini, esok akan tetap ditemui dan kita akan tetap melangkahinya". Juga teringat karakter seorang anak kecil di film Jepang "ketika kau merasakan kesulitan, untuk membuatnya menyenangkan tuliskanlah apa yang kau sukai. Agar fikiranmu didominasi oleh hal-hal positif" (Mother)

Begitulah beberapa penggalan kalimat yang seharusnya menjadi pemantik semangat kita daalam menjalani hidup. karena sesungguhnya manusia memiliki ujiannya sendiri-sendiri. Mungkin bagiku ujian itu besar tapi sesungguhnya bagi mereka itu kecil. Begitu pula dengan ujian yang menurutku itu kecil tapi menurut mereka itu adalah besar.

Ooh Rabb, betapa hinanya hamba ini. Bahwa sesungguhnya Engkau tidak akan memberikan ujian yang melebihi kapasitas hamba-Nya.
Teruslah menjadi mentari disiang hari dan bulan dimalam hari yang selalu menyinari alam raya.
Semangat berfastabiqul khoirot :)

Senin, 16 September 2013

BuDePS [Part 1]


Bismillah, 
(sejenak menghela nafas, sebelum menuliskan beberapa kalimat dan bait kat-kata)


Ini merupakan kali keduaku bertemu dengan bundaku (red. "DPS" ). Ditengah kebingunganku dalam menentukan tugas terakhirku, aku memutuskan untuk bertemu dengan bundaku. Dengan penuh rasa harap, kepasrahan pada Rabbku, aku ikhlaskan jalanku untuk memasrahkan semua urusanku yang satu ini (red. "skripsi").


Sebelumnya, aku sudah pernah bertemu dengan bundaku, yaah jika diibaratkan lagu itu baru intronya. Dan laamaa sekali aku tak pernah menemuinya lagi. Dan akhirnya hari tadi aku memutuskan untuk menemuinya. Ternyata beliau sedang banyak agenda (rapat, dll). Aku mendapat kabar dari seorang adik angkatan yang dekat (bisa dibilang asisten) beliau, ia bilang kalau sore selepas kelas ia akan bertemu dengan bundaku tersebut. Dan akhirnya dengan rasa PD diawal, aku memutuskan untuk bertemu dengannya. Kemudian selepas kelas aku pun menanyakan kepada adik angkatanku terkait rencana pertemuannya dengan bundaku tersebut dan ia pun mengatakan bahwa ia jadi bertemu.

Sebelum hari tadi terlalui, sebelumnya dipekan sebelumnya aku mengirim sebuah mesej, pertanyaanku untuk menemuinya. Walhasil, tak ada balasan dari beliau :'( [cara menghibur diri yang ampuh: bahwa setiap mahasiswa memiliki ujiannya masing-masing, itulah yang selalu aku tanamkan dalam diri].

Dan akhirnya pertemuanku dengan bunda DPS ku terjadi, dan aku masuk keruangannya selepas kelas sekitar pukul 17.00 wib. Dan mengatakan ada keperluan apa. dan aku utarakan maksud dan tujuanku datang. dan akhirnya beliau bilang bagaimana kalau janjian dulu saja, dan akhirnya aku mengiyakannya. In sya Allaah besok pagi, hari Selasa, 17 September 2013 pukul 14.00 wib aku akan menemuinya kembali diruangan dosen bagian HI (Hukum Internasional).

Semoga Allaah memudahkan apa yang sedang aku usahakan.

***...BERSAMBUNG...***

Kamis, 12 September 2013

Isi Hati


Rasanya, saya bingung tiap kal mau nulis entah itu di buku, entah itu di notes (fb), entah itu di blog apalagi buku merah alias Tugas akhir (TA) alias Skripsi.
Makanya, salah satu waktu yang tepat untuk nulis itu ketika ada feel buat nulis (inspirasi datang) langsung di tulis. Yaa, sebenernya faktor utamanya adalah saya memang pada dasarnya tidak menyukai kalimat-kalimat yang panjang. Karena menurut saya menulis adalah hal yang formal, dan saya lebih memilih bercerita ketimbang menulis karena memang saya lebih suka hal-hal yang berbau kultural :)

Malam ini, saya hanya ingin bercerita tentang (...) lupa apa yaah, intronya kepanjangan (lama mikir, isinya mah cuma dikit).



Pernah gak sih kalian tiba-tiba ada perasaan ngedumel di dalam hati. Padahal gak ada apa-apa, hmm.. Jujur yah, kalo saya sih itu udah jadi kebiasaan (entah itu merupakan kebiasaan baik ato buruk gak ngerti deh).


Biasanya  hal yang sering di dumelin itu, mikir tadi tuh gue mestinya gak "gini", gak "gitu" harusnya "gini" harusnya "gitu" tapi yaa sudahlaah..

Cerita berikutnya, gue bukan orang yang perfeksionis bukan juga apatis. Tapi kadang-kadang kedua sifat itu muncul di diri gue. Dan ini, menjadi salah satu penyebab kenapa gue ngedumel (kayaknya) yaa bisaa jadi, yaa-yaa, tidaaak-tidaaakkk (gaya eat bulaga temen gue ada yang nyebut acara kapulaga -_-").



Minggu, 02 Juni 2013

Cinta, Kerja, Harmoni

by : Maidany


Tak perlu ada Penggung ratapan..
Untuk setiap Ujian yang datang..
Namun harus hadirkan kebangkitan..
Untuk terus maju menatap masa depan..

Kita masih hidup di langit yang sama..
Dengan hembusan angin yang tak berbeda..
Maka tak ada kata mundur kebelakang..
Karena matahari masih bersinar terang..


Cinta .. Kerja .. Harmoni ...
Mari kita wujudkan..
Dengan Cinta, Kita Bersama
Dengan kerja, Kita berkarya
Dengan Harmoni, Kita satu hati

Maka kan jayalah negeri ini..

Senandung Ukhuwah

by: SIGMA



Diawal kita bersua

Mencoba untuk saling memahami

Keping-keping dihati

terajut dengan indah

Rasakan persaudaraan kita


Dan masa pun silih berganti

Ukhuwah dan amanah tertunaikan

Berpeluh suka dan duka

kita jalani semua

semata mata harapkan ridhoNYA


Sahabat tibalah masanya

Bersua pasti ada berpisah

Bila nanti kita jauh berpisah

Jadikan rhobitoh pengikatnya

jadikan doa ekspresi rindu

Semoga kita bersua disyurga

Jadi IKHWAN Jangan Cengeng (Jadi Akhkowat juga Tau...)

Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Dikit-dikit SMSan sama akhwat/Ikhwan pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi/ah atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi/ah atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn..
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir..
Leher saudaranya mau dipelintir!
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh… Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
“Assalammu’alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?”
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat…
yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang ‘gulat’..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang…
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..
Oh noo…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
Jadi Ikhwan/Akhwat jangan cengeng…
———————————————————–
Akhi-Ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan-Akhwat..
Dimanapun harokahnya…
Akhi-Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan-Akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..
Akhi-Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan… karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..
Akhi-Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan-Akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…
Akhi-Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan….. dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan… tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya.. maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…
Akhi-Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama…?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu… Kuatkanlah ikatan kami…”
“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”
“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”
“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”
“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”
Aamiin Allahumma aamiin.
~~~
Tulisan ini diperuntukkan untuk yang merasa.. sama sepertiku yang juga merasa… Semoga dikuatkan.. Amiieenn…
Depok, 18 Maret 2010
Muhammad Maula Nurudin Al-haq
Wallahu A’lam…

Sabtu, 01 Juni 2013

Ada ALLAAH bersamamu

jika terbangun, janganlah merasa SEPI…
…ada Allah yangmengawasi…
jika bersedih, janganlah di pendam dalam HATI…
…ada Allah tempat berbagi…
jika susah, janganlah merasa PILU…
…ada Allah tempat mengadu…
jika gagal, janganlah berputus ASA…
…ada Allah tempat meminta…
jika bahagia, janganlah sampai lupa…
…ada Allah tempat memuji…
ingatlah Allah selalu,
ukir nama-Nya dihatimuu..


rindui Dia disetiap langkahmuu..
Cinta pada-Nya, harus tetap yang pertama.
karena Allah selalu bersamamu..
menjagamu dan senantiasa selalu memberi yang terbaik untukmu..

Jumat, 08 Februari 2013

Ini Ciuuusss Lhoo... Awas...!!! Ada si Merah Jambu Mengancam Kita


Catatan Buat kita semua biar hidup gak galau... (Apalagi buat Muda-Mudi..)

Tau nggak, memang dimana-mana cowok demennya curhat ama cewek, dan sebaliknya cewek demen curhat sama cowok :)

Alasannya sih katanya lebih seru (emangnya tinju) dan lebih terpercaya, alibi aja itu mah, bilang aja demen (-_-)
Padahal curhat-curhatan cowok-cewek itu bahaya, karna awal-awalnya sih bilang temen, lama-lama jadi demen. Alasannya sih "nganggep adik angkat", awalnya memang adik angkat, lama-lama temen dekat, trus melekat deh.. hehe.. ngaku ayo..
Walaupun kamu gak bilang kamu pacaran, kalo aktivitasmu begitu, ya sama-sama aja maksiatmu, eta-eta keneh (ceuk sunda mah). Atau sekedar sms say hello, "udah maem blum", "udah mandi blum" >> halah, emaknya aja gak segitunya..
Tau gak, nafsu itu kayak magnet, berlaku hukum tarik menarik F = G x (Ma x Mb)/r2, gak ngerti ya, ckckck.. sini, mari sy jelasin :D
F = nafsu total, G = udah baligh, Ma = syahwat laki-laki, Mb = syahwat wanita, r = radius (jarak), andersten?
Jadi semakin deket cowok sama cewek, semakin bahayalah mereka, semakin mungkin baku syahwat diantara mereka, ancur nih.. Maka semakin kenceng akslerasi syahwat, maka semakin bahaya hasil akhirnya, apalagi syahwat kamu akslerasinya 100 km dlm 3 detik (wow!)
Allah yg ciptain kita tau bahwa kita punya syahwat, Dia yang ngasi, makanya sebelum nikah Dia perintah untuk jangan deket-deket lawan jenis. Rasul pun tau kita punya syahwat, maka sebelum akad jangan dekat, apalagi beduaan karena yg ketiganya pasti adalah setan (-_-)
Sekedar boncengan, pulang dua-duaan, kerja kelompok bedua (kelompok apaan nih, ganda campuran?), semua tak diperkenankan, demi kita juga kok. Walau kamu bilang kamu cuma teman, siapa yg jamin bukan TTM, teman tapi maling, eh salah, teman tapi mesra? gak ada yg jamin toh?
Apalagi Rasul bilang "nahnu nahkum bi dzhahir" (kami menghukumi yang tampak), bukan yg tersembunyi dalam hati, ya kan :)
Makanya dalam Islam, ikhwan dan akhwat aktivitasnya dipisah, bukan apa-apa, preventif lebih utama dari kuratif, cegah lebih baik dari beli obat
Dengan gitu niat terjaga dan amal pun terpelihara, apalagi kemuliaan dan kehormatan juga ikut terjaga, adem kan..
Apalagi jaman sekarang, dunia maya begitu serem, mantengin foto ikhwan / akhwat bukan perkara sulit kayak jaman dulu.. Jaman saya mah, minta poto cewek setengah mati, jaman sekarang foto cewek berbagai gaya ada, yg mati setengah juga ada.. hehe..
Chatting mudah, kontak mudah, tanpa sadar muda-mudi kita udah mulai terpapar bahaya dunia maya, gak terkecuali pengemban dakwah (nah loo).
"nggak kok mas, ini cuma koordinasi dakwah" >> koordinasi atau koor di nasi~ kok pake pesan "ukhti, afwan, inget tahajudnya ya.." geli gw..
"oo.. bukan mbak, ini cuma nanya hukum ke si akhii" >> pertanyaan atau perhatian~ kok demen banget, kenapa gak tanya ustadzahnya aja.. hayoo.. Awalnya pinjem-pinjeman buku kuliah, trus pinjem-pinjeman kitab ngaji, trus pinjem-pinjeman duit (ngutang?) trus lama-lama pinjem-pinjeman hati. heh heh heh..
Tulisannya "I love you, coz Allah" tapi dipakein koma, lagian yang begini-begini gak perlu diungkapin ke orangnya lagi, doain aja.. (-_-)
Komennya "Keep istiqamah ya ukhti yang disayangi Allah.." >> ampun dah, dakwah dusta bener.. Jaga niat guys, batesin interaksi sama lawan jenis, kalo Allah udah kasih jalan yang luas, ngapain lagi jalan di pinggir- pinggir jurang.
Jalan masih panjang, dan masih luas, jalanlah ditengah-tengah, kita gak pernah tau kapan badai berhembus bisa meniupkan fitnah pada kita. Siapa pria yang hatinya belum terjaga hendaklah menikah, siapa yang belum menikah, hendaklah menjaga hatinya dari fitnah wanita. Curhat boleh, kita tau kok kamu perlu nge-refresh pikiran, sama emak bapak kan bisa, atau sama temen-temen satu perjuangan yg sesama jenis? :)
Interaksi boleh, tapi bagi masih liar hatinya, banyak-banyaklah meluruskan niat :)
Yang udah terlanjur ada hubungan tanpa ikatan, walau tak dinamakan pacaran, udaaah, putusin aja, selesaikan! :D

[ Dari @felixsiauw on twitter for more :) ]
***
Tuh kan, ane juga bilang apa, kita itu mesti banget-banget-banget hati-hati sama yang namanya "VMJ". Sekali aja, kita terlena dan terpukau olehnya. Yaudah dech klepek-klepek tuh.
Bagi antum wa antunna, yux perbanyak lagi pengetahuan tentang interaksi lawan jenis. Kalo baca Al-Qur'an sempetin deh kalo perlu saya paksa (hehehe- peace) buat baca artinya biar tahu dan penasaran sama ilmu tentang interaksi lawan jenis.

Semoga berhasil yaa dalam pencariannya :)
(Pencarian menuju pelaminan lhoo maksudnya.. :D

Kamis, 07 Februari 2013

14 Februari (Valentine Day's vs. Gerakan Menutup Aurat)

Bismillahirrohmaanirrohiim.




Haloo.. Haloo Bandung, ibu kota perianganHaloo.. Haloo Bandung, kota kenang-kenangan
Sudah lama Beta, tidak berjumpa dengan kau

(hahaha, gak nyambung yaa.. :P )
***
Haii.. Haii Guys.. Mau tanya dulu nih, BTW bulan apa yang biasa di sebut dengan nama "Bulan Kabisat"?
Tau gak? (kasih tau gak yaaa? Mau tau aja ato mau tau banget?)
Yeee, malah becanda =.=" (Lhaa, dari tadi kan becanda mulu :P)

***
tik.. tok.. tik.. tok..
(beberapa tahun kemudian)
~hehehe- kumat lagi deh lebaynya~
***
Yaudah deh, daripada kelamaan mending langsung aja.. Capcuuz cyiiiin..!! (mau kemana bu?)

Jadi, bulan yang sering dinamakan dengan bulan kabisat adalah Bulan ke-2 di Tahun Masehi (red: Februari)
Nah, berhubung udah ane kasih tau ni.. Ente, mau pada lanjut baca gak? Udeh, lanjut aja yak gan (kelamaan nunggu ente mikir-->rada maksa)

Ente-ente udah pada tahu kan Gan, di bulan Februari ni sering ada perayaan apa..? (Perayaan Imlek, tahun barunya China..) Yeee... itu kan kebetulan jatoh di bulan februarinya di Tahun 2013 ini.

Itu lhoo, yang kalo udah masuk bulan Februari Mall-mall pada berwarna merah merona (red: pink). Xixixixixi.. Yupz, perayaan "Valentino Rossi" eh gak Pake "Rossi" ding..

Tau gak sih Agan-agan ini, sejarah lahirnya palentin (orang sunda, gak paseh bilang ep) ?

Ya, menurut keterangan yang saya dapatkan. Bahwa perayaan tersebut berasal dari Roma, yaitu perayaan untuk mengenang salah seorang Pendeta yang meninggal karena di bunuh. Dan, untuk mengenang St. Valentino tersebut maka dicetuskanlah tanggal 14 Februari sebagai hari perayaannya. Namun, di dalam perayaannya ada situasi dimana laki-laki dan perempuan bergabung, melebur jadi satu. yang kemudian terjadi interaksi-interaksi yang "tanda kutip". (Aneh yaa, masa ngenang orang meninggal kaya gitu!) Dan yang tadinya berkembang di Roma, sampailah di negeri kita ini.. (gak masuk diakal deh kalo inget cerita ini!)

Nah, itu singkat cerita yang ane tahu Gan.
Kenapa dalam Islam tidak ada yang namanya perayaan itu, karena yang merayakan perayaan itu adalah para "kawula muda" gan, kaya kita-kita nii. Dan agan-agan sendiri kan udah tau pan kalo Cowo sama Cewe ketemu, terjadi dek]h yang namanya gaya tarik-menarik dan itu berpotensi sekali terjerumus ke dalam lubang Zina. 
Dan you know yang namanya mendekati Zina aja udah gak boleh, apalagi kalo berzinah. Itu alasan mengapa dalam islam gak ada yang namanya Hari Valentin.
***
Nah, salah satu cara untuk membuat perayaan yang daripada merayakan perayaan yang gak manfaat. Mending kita teriakan #GerakanMenutupAurat

Nah, kita nih Gan (khususnya buat yang Cewe) Allah kan udah nyuruh Bapak kita buat ngedidik istri dan anak perempuannya menjauhi api neraka (nah salah satunya dengan menutupkan kain tudung dari ujung kepala sampai menutupi dada) gitu gan. Kan kasian, Bapak kite udah pontang-panting nyari nafkah buat anak dan isteri. eh, balasan kite-kite malah ngejerumusin Bapak kite ke neraka (Na'udzubillahi mindzalik)

Semoga dari yang sedikit ini, bisa memberikan banyak manfaat. Semoga dari yang kecil ini dapat membuat perubahan yang Besar.. :)