Aku terlahir di lingkungan yang biasa-biasa saja. Tak ada
anak yang sebaya denganku ketika aku dilahirkan. Sebenarnya ada, namun entah
aku yang sekolahnya terlalu cepat ataukah mereka yang sekolahnya lambat.
Sehingga di jamanku aku hanya hidup seorang diri. Tanpa kawan sebaya. Bermain
hanya dengan anak-anak yang usianya jauh dibawahku atau bahkan dengan yang
usianya jauh diatasku. Aku terlahir sebagai perempuan. Namun, kebiasaan
bermainku dengan laki-laki (entah karena ayahku terobsesi anaknya adalah
laki-laki atau apalah namanya). Aku diperlakukan sebagaimana anak laki-laki
lazimnya, pakaianku serba anak laki-laki, sepatu/ sandal, alat tulis, tas,
buku, dan lain sebagainya serba milik anak laki-laki. Namun, aku pun tak
kehilangan sisi feminimku. Aku bisa memasak, aku bisa membantu ibuku, aku pun
tidak malu.
Sejak kecil pun aku tak suka berpakaian ketat, bercelana pun
tak pernah jeans. Hingga akhirnya ketika aku menginjakkan kakiku di bangku SMA,
aku terjerumus pada lubang hidayah.
Aku tak pernah menyangka, aku yang dahulu bisa seperti aku
saat ini. Dahulu waktu aku masih awal sekolah, aku melihat kakak kelasku yang
berjilbab lebar aku bertanya-tanya dalam hatiku. Kenapa, kita berpakaian itu
berbeda-beda?
Padahal
kita semua sama, aku pun tidak menyangka akan dikenalkan dengan dunia yang
begitu mengasyikkan untukku (masa remaja), dan begitu penuh perjuangan dan
pengorbanan (masa dewasa hingga tua).
Menyakitkan, pahit, perih, sepi, sendiri, tak ada kawan yang
bisa ku temui. Semuanya, tak seperti dulu. Tak seperti dulu ku pertama kali
mengenalnya. Mereka begitu kejam padaku, mereka begitu sinis padaku, mereka
begitu acuh padaku, mereka tak lagi memahamiku, mereka tak lagi menyukaiku,
mereka semua bagaikan pohon beringin yang besar namun berhantu. Bak misteri
yang sulit ku buka tabirnya.
Ternyata, ini semua akan menjadi indah tatkala ku resapi
maksud dan maknanya. Aku berada dalam proses untuk acuh pada perkataan orang
lain terhadapku, proses menuju pencarian jati diri, proses pengembangan potensi
diri.
(un-date)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar