Senin, 01 September 2014

Karena, Perasaan itu tak Pernah Bohong!

Bismillaah…

Allaah terima kasih atas anugerah yang Kau berikan pada hamba-Mu ini
Allaah terima kasih atas segala limpahan nikmat dan karunia-Mu selama ini

Entah, harus ku tuliskan dan ku rangkaikan kata apa yang pas untuk menyatukan huruf-huruf ini satu per satu.

Periode demi periode telah aku lewati dan aku lalui untuk melangkah di jalan (yang mereka sebut) dakwah.

Berganti teman,
Berganti Pembimbing (spiritual),
Berganti lingkungan,
Berganti suasana,
Dan, kemudian beradaptasi kembali.



Katanya, tidak ada kata perpisahan bila sudah ada pertemuan,
tetapi yang ada hanyalah pertambahan dan perluasan pergaulan.

Jalan ini, sungguh terlalu (bahkan amat sangat) panjang dan melelahkan.
Hingga, perasaan ini sungguh kuat dan erat penciumannya dalam merasakan dan menggenggam setiap rindu, kisah, cinta dan sayang.

Apalah maksud Allaah yang selama ini telah menganugerahi hamba “perasaan yang begitu peka (sensitif)”.
Aku selalu bisa merasakan setiap denyut perasaan yang menghampiriku setiap kali aku mendekat.

Tak ingin rasanya aku memiliki perasaan yang terlalu peka dan sebegitu sensitifnya terhadap setiap situasidan kondisi yang ku hadapi.
Terlebih, jika perasaan itu adalah tanda dari suatu kenyataan yang sungguh-sungguh aku tidak ingin mengalaminya.

Ohh Allaah…
Jaga hamba,
Jaga Diri hamba,
Terlebih lagi, jagalah IMAN dan ISLAM hamba.

Terkadang hidup itu memang “tak adil” (dilihat dari penilaian manusia)
Namun, itulah yang menurut Allaah baik bagi hamba-Nya.

Baik di mata manusia, belum tentu baik dihadapan Allaah,
Begitupun sebaliknya, buruk dihadapan manusia belum tentu baik dihadapan Allaah.
Karena sesungguhnya, Allaah Maha Tahu apa kebutuhan manusia bukan apa keinginan manusia.

September yang penuh dengan do’a.
Semoga ucapan, do’a dan kalimat baik yang tertuju padaku kembali kepada kalian.




Uhibbukum fillaah :* <3